Bitcoin Menjadi Aset Kelima Terbesar Globally, Melejit Lewat Amazon dan Google

Seconds.id.CO.ID - JAKARTA Bitcoin saat ini dikenal sebagai salah satu aset terkaya di planet ini dengan valuasi pasarnya sekitar US$ 1,87 triliun. Kemarin (23/4), angka itu menjadikan Bitcoin lebih bernilai daripada dua perusahaan teknologi besar yaitu Alphabet (Google) dan Amazon.
Oscar Darmawan, CEO Indodax, mengungkapkan bahwa prestasi ini membuktikan bahwa Bitcoin kini semakin diterima sebagai instrumen keuangan dunia.
"Ini merupakan pengakuan internasional bahwa Bitcoin sudah menjelma sebagai salah satu dari sekian banyak harta bernilai tinggi di planet ini. Tak cuma melampaui Amazon dan Google, tetapi bahkan juga menembus nilai emas perak," jelas Oscar lewat rilis resmi, Kamis (24/4).
Berikut fakta menariknya, pada hari Rabu (23/4), nilai pasar Bitcoin berhasil menjadikannya sebagai aset dengan nilai urutan lima besar secara global, melebihi posisi Google yang memiliki valuasi mencapai US$ 1,86 triliun, emas putih senilai US$ 1,85 triliun, serta Amazon berniali US$ 1,84 triliun.
Keempat aset yang memiliki nilai pasaran tertinggi di luar Bitcoin tersebut adalah: emas senilai US$ 22,344 triliun, Apple sebanyak US$ 3,000 triliun, Microsoft mencapai US$ 2,726 triliun, serta NVIDIA berada pada angka US$ 2,412 triliun.
Oleh karena itu, Bitcoin menjelma sebagai satu-satunya bentuk aset digital yang mampu menggoyahkan kendali dari aset tradisional seperti emas dan saham perusahaan teknologi terkemuka.
Oscar menyebutkan bahwa peningkatan nilai pasar Bitcoin ini tidak didapat dengan cepat. Menurut data dari Coinmarketcap pada hari Jumat (25/4) pukul 08:40 WIB, harga Bitcoin dicatat sebesar US$ 93.812, mengalami kenaikan lebih dari 10% dalam seminggu terakhir.
Dia menyatakan bahwa peningkatan tersebut menunjukkan pertambahan kepercayaan investor internasional terhadap Bitcoin.
Menurut dia, saat ini masyarakat global sudah mulai mengenali Bitcoin bukan sekadar sebagai metode pembayaran, tapi juga sebagai aset penahan nilai untuk waktu lama. Ini terlihat dari meningkatnya jumlah lembaga finansial yang menambahkan Bitcoin ke daftar investasi mereka.
Oscar juga percaya bahwa pola ini akan memacu pertumbuhan penggunaan mata uang kripto secara lokal.
"Kita mengamati perkembangan positif di pasaran Indonesia. Jumlah pengguna aktif INDODAX terus meningkat, serta volumen transaksinya pun makin membesar. Kini Bitcoin tidak hanya berfungsi sebagai instrumen pelindungan nilai, tetapi juga menjadi elemen penting dalam strategi keragaman portofolio investasi yang canggih dan moderen," katanya.
Namun begitu, Oscar masih menekankan kebutuhan untuk memahami risiko dari investasi di pasar kripto yang sangat tidak stabil.
"Masyarakat perlu melakukan investasi dengan tanggung jawab. Hindari mengikut-niaga trend tanpa memahami sepenuhnya. Terapkan metode seperti Rata-Rata Biaya Dolar (RBD) serta pastikan bahwa platform transaksi Anda sudah memiliki izin resmi dan diverifikasi," tegasnya.